Lombok Barat – Ketua DPW PKB NTB sekaligus Wakil Ketua Komisi X DPR RI, H. Lalu Hadrian Irfani, menghadiri acara doa bersama di Pondok Pesantren Darussalam Bermi, Kecamatan Gerung, Lombok Barat, Senin malam (1/9/2025). Acara yang dipimpin langsung oleh TGH. Hardiyatullah selaku pimpinan ponpes ini dihadiri oleh jajaran dewan guru, tokoh agama, serta ratusan santri.
Dalam sambutannya, H. Lalu Hadrian Irfani menekankan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban, terutama di tengah situasi bangsa yang rawan provokasi. Ia mengingatkan agar masyarakat, khususnya para kepala keluarga, mampu menyampaikan pesan damai kepada anggota keluarganya. Sementara itu, para dewan guru diminta untuk terus memberikan bimbingan moral dan akhlak kepada para siswa agar tidak mudah terjerumus dalam pengaruh negatif.
“Kita harus waspada terhadap isu-isu yang bisa memecah belah bangsa. Jangan sampai generasi muda kita terprovokasi dengan ajakan yang hanya merusak,” ujarnya.
Kepada para santri, H. Lalu Hadrian memberikan motivasi agar tetap fokus menuntut ilmu, menanamkan rasa cinta tanah air, serta menebarkan akhlakul karimah melalui sikap santun dan penuh cinta. Ia juga menyinggung dampak buruk dari penyalahgunaan teknologi, termasuk jaringan game online yang belakangan menjadi salah satu faktor munculnya kerusuhan di beberapa daerah, terutama di Jakarta. Ia menegaskan, banyak pelajar yang ikut terjerumus hingga melakukan tindakan anarkis karena terprovokasi melalui grup daring.
Baca Juga : Cytotec | Obat Aborsi | Obat Penggugur Kandungan | Cara Menggugurkan Kandungan
Sementara itu, TGH. Hardiyatullah dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa doa bersama ini merupakan ikhtiar spiritual untuk memohon kepada Allah SWT agar negeri ini senantiasa diberi keamanan. Ia menegaskan bahwa seluruh keluarga besar Ponpes Darussalam Bermi akan terus diarahkan untuk menjaga ketertiban dan persatuan.
“Siapapun kita, tentu memiliki kekurangan. Karena itu, momen doa bersama ini sangat tepat untuk bermuhasabah. Para pemimpin hendaknya menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya, sementara para kepala keluarga harus mengawasi serta membimbing keluarganya,” tegas TGH. Hardiyatullah.
Acara doa bersama berlangsung khidmat. Ratusan santri mengikuti rangkaian doa dengan penuh kekhusyukan, sembari berharap agar bangsa Indonesia tetap dalam lindungan Allah SWT, jauh dari fitnah dan perpecahan.