Lombok Barat – Hari Senin 18 Agustus 2025 Pukul 13.00 Wita Suasana penuh syukur menyelimuti halaman Pondok Pesantren Darussalam Bermi saat berlangsung penyerahan beasiswa aspirasi Program Indonesia Pintar (PIP) dari Wakil Ketua Komisi X DPR RI, H. L. Hadrian Irfani, ST, M.sI. Dari 49 sekolah penerima di Kecamatan Gerung, hadir 39 SD dengan jumlah penerima mencapai 2.049 siswa.
Bagi para wali murid dan siswa, program ini bukan sekadar bantuan finansial, tetapi juga wujud nyata kepedulian negara terhadap masa depan pendidikan anak-anak bangsa.
Dalam sambutannya, TGH. Hardiyatullah, M.Pd. selaku wakil ketua III DPRD Lombok Barat menyampaikan apresiasi mendalam kepada H. L. Hadrian Irfani yang terus memperjuangkan hak pendidikan masyarakat, mulai dari 80 ribu bantuan PIP hingga program revitalisasi sekolah. Ia juga menambahkan kabar baik bahwa pada APBD Perubahan 2025, telah dimasukkan program pengadaan seragam bagi para guru SD.
“Kami sangat berterima kasih. Bantuan ini bukan hanya meringankan beban masyarakat, tapi juga menjadi energi baru bagi dunia pendidikan kita. InsyaAllah, dengan perjuangan bersama, pendidikan anak-anak kita akan semakin maju,” tutur TGH. Hardiyatullah.
Sementara itu, H. L. Hadrian Irfani, menegaskan bahwa pemerintah menempatkan sektor pendidikan sebagai prioritas utama. Tahun 2026, bantuan PIP akan ditingkatkan: SD dari Rp450 ribu menjadi Rp630 ribu, SMP dari Rp750 ribu menjadi Rp1 juta. Selain itu, akan hadir program sekolah rakyat, serta kebijakan baru wajib belajar 13 tahun, bukan lagi 9 tahun seperti sebelumnya.
“Kita ingin memastikan tidak ada anak Indonesia yang tertinggal dalam pendidikan. Semua berhak mendapat kesempatan yang sama,” tegasnya.
Di akhir sambutannya, Hadrian mengingatkan para orang tua agar senantiasa mendampingi anak-anaknya, membimbing mereka dengan penuh kasih sayang, dan melindungi mereka dari pengaruh buruk lingkungan serta bahaya narkoba yang mengintai generasi muda.
Acara ini ditutup dengan penyerahan simbolis bantuan kepada perwakilan siswa. Wajah-wajah ceria anak-anak yang menerima beasiswa menjadi bukti bahwa harapan untuk masa depan bangsa terus tumbuh, dimulai dari desa, dari sekolah, dan dari rumah yang penuh doa.